Masjid Agung Banten

Masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf. Seperti juga masjid-masjid lainnya, bangunan masjid ini berdenah segi empat, atapnya merupakan atap bersusun lima. Di kiri dan kanan bangunan ini terdapat masing-masing serambi, namun serambi ini dibangun kemudian

Di depan masjid terdapat menara yang cukup tinggi. Menurut sumber yang ada, menara ini dibangun oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucaszoon Cardael. Pada waktu itu, Cardeal memang membelot ke pihak Banten, dan kemudian dianugerahi gelar Pangeran Wiraguna. Kapan bangunan ini didirikan tidak diketahui dengan pasti. Di dalam “Journal van de Reyse” (De Earste Schipvaart de Nederlanders naar Oost Indie Onder Cornelis de Houtman (1595-1597)), terdapat sebuah peta Banten yang memperlihatkan adanya menara tersebut, sedangkan di dalam sejarah Banten antara lain disebutkan bahwa “Kanjeng Maulana Hasanuddin adarbe putra satunggal lanang jeneng putra mangke nuli den wastane Maulana Yusuf ingkang punika jeneng Yusuf sampunggung ikeng putra pan sampan adarbe rayi naliki iku waktu ning wangun munare”.

Berdasarkan atas pemberian tersebut, C. Crucq berpendapat bahwa Menara Masjid Agung Banten sudah ada sebelum tahun 1569/1570. Berdasarkan tinjauan seni bangunan dan hiasannya, ia berkesimpulan bahwa menara tersebut pada pertengahan kedua abad ke-16, yaitu antara tahun 1560-1570.

Bangunan Masjid Agung Banten

Bangunan Masjid Agung Banten merupakan suatu kompleks dengan luas tanah 1,3 hektar yang dikelilingi pagar tembok dengan ketinggian sekitar satu meter. Pada sisi tembok timur dan masing-masing terdapat dua buah gapura dibagian utara dan selatan yang letaknya sejajar. Bangunan masjid menghadap ke timur berdiri di atas pondasi masif dengan ketingggian satu meter dari halaman. Di dalam Masjid Agung Banten terdapat makam Sultan Banten dan keluarganya.

Bangunan ruang utama berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 25 x 19 m. lantai terbuat dari ubin berukuran 30 x 30 cm. Dinding sisi utara membatasi ruang utama dengan serambi utama dengan sebuah pintu masuk berbentuk empat persegi panjang ukuran 240 x 125 cm, berdaun pintu dua buah dari kayu. Jendela pada dinding utara dua buah dengan dua daun jendela berbentuk segi empat berukuran 180 x 152 cm. Sedangkan dinding selatan hanya mempunyai satu pintu yang menghubungkan ruang utama dengan pawestren di dekat sudut barat dinding.

Referensi: https://situsbudaya.id/sejarah-masjid-agung-banten/

Referensi Gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Masjid_Banten_111225_0560_mer.JPG

 

Share Artikel :